Saturday, February 5, 2011

Koin Untuk Presiden. What Is This All About?

Negara kita, Indonesia kali ini dilanda satu "Hal Super Penting" lagi dan kali ini mengenai pidato presiden tentang yang katanya "curhat gaji". Saya sangat sedih dan kasian pada saat saya mendengar berita ini, bukan pada presiden, karena beliau tidak butuh dikasihani. Melainkan kepada orang-orang yang pemikirannya selalu buruk kepada orang lain. Yang hatinya dipenuhi dengan kepicikan sehingga tidak bisa menerima sesuatu secara utuh, tapi asal ngomong dan bertindak.

Saya bukan orang yang tahu politik, atau yang gemar demo teriak-teriak di depan gedung DPR atau semacamnya, saya cuma seorang siswa yang masih tidak habis pikir akan gerakan koin untuk presiden. Menurut saya pidato presiden ini dimaksudkan untuk memotivasi para TNI dan POLRI mengenai gaji yang akan dinaikkan, agar bukan hanya gaji saja yang naik, tapi juga kinerjanya. Tapi ternyata banyak yang hanya mendengar separuh dari kata-kata SBY, sisanya omong kosong.

Saya semakin sedih ketika banyak mahasiswa yang berdemo mendukung aksi itu, saya pikir apa pantas generasi muda kita berperilaku seperti ini? Teriak-teriak tentang nasib rakyat yang semakin miskin karena mereka pikir anggaran perjalanan presiden yang membengkak. Lalu gimana nasib rakyat? Gimana memberantas kemiskinan dan lain-lain. Justru saya sangat muak saat melihat berita ini, melihat realita bahwa Indonesia bukan kebanyakan orang miskin, tapi kebanyakan orang malas. Lihat betapa enak sekali saat bapak-bapak duduk santai sambil ngopi dan ngelinting rokok setelah mengantar anaknya ke sekolah. Ibu-ibu yang dengan santai menjagakan raskin, kalau telat dikit langsung demo. Apa ini yang dinamakan masyarakat madani?

Oke, pemimpin kita memang kurang tegas. Tidak ada pemimpin kita selama ini yang benar-benar sempurna sesuai dengan keingin rakyat, dan memang tidak pernah ada. Masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Tapi apakah pantas hal seperti dijadikan sebagain konflik negara kita? Saya rasa itu terlalu dangkal dan tidak pantas. Masalah biaya perjalanan presiden yang katanya hingga 5triliun, bukankah memang sewajarnya jika semakin tingginya jabatan dibutuhkan biaya yang juga tinggi disertai dengan kewajiban dan tanggung jawab penuh? kalaupun memang dirasa tidak wajar, adakah cara lain yang lebih bermartabat selain aksi koin itu?

Apapun itu, saya sangat menyayangkan orang-orang yang bertindak bodoh seperti ini. Bukan hanya masyarakatnya, tapi sebagian anggota DPR juga ikut-ikut! Geez, mereka benar-benar payah dan malah merendahkan substansinya sendiri. Jadi ayolah, jadi generasi yang lebih pintar dan elegan, saya yakin cara murah semacam itu bukanlah porsi kita. We can do better!