Saturday, January 31, 2015

Tujuan Terakhirmu

Aku selalu yakin bukan karena tidak bisa. Kau hanya sedang dalam perjalanan yang sangat panjang. Mengembara pelangi, menangkap senja. Kau hanya sedang pergi sangat jauh mencari puing puing cerita untuk kau kenang di masa datang. Kau hanya sedang pergi bekerja, melakukan tugas mu, bersenang-senang, bersinergi dengan waktu. 
Aku selalu yakin bukan karena tidak bisa. Kau hanya sedang berurusan dengan orang lain, bergumul dengan lembar kerja, dan mengisinya dengan tinta berbagai warna.
Aku yakin bukan karena tidak bisa, kau hanya sedang dalam perjalanan pulang. Aku yakin akulah satu-satunya alasan kau pergi, untuk menjadi tujuan terakhirmu nanti.
Bersinergilah, temukan warna-warnamu. Aku percaya kau hanya sedang dalam perjalanan, bukan pergi untuk selamanya.  Aku yakin setelah entah apa saja hal-hal yang kau alami selama kau pergi, kau akan berakhir di sini, di rumah ini. Aku akan menyambutmu dengan sangat hangat, membuatkanmu teh panas, kita akan mendengarkan ceritamu selama kau pergi, kau akan membawakan senja itu untukku, dan akan kita nikmati berdua. Hanya kita berdua.

Cinta Tak Pernah Salah

Cinta tidak bisa salah, kau tahu? Waktu yang bisa. Bahkan ketika semua terasa salah, hatimu akan selalu terpaut dengan satu yang kamu cinta. Kita memang tidak pernah mengerti pada apa atau siapa kita dapat menempatkan cinta. Mengendalikan cinta, kurasa Tuhan pun sulit melakukannya. Aku mulai tidak mengerti apakah ini kutuk atau berkat. Namun nyatanya aku terpikat oleh senyum di garis wajahnya yang terasa pekat. Tulus, hangat. 
Mereka bilang bahwa "kau hanya hidup sekali". Aku akan hidup beribu-ribu kali, demi senyum itu sekali lagi.

Tuesday, January 27, 2015

Selamat malam Boss!

Bagaimana bisa aku melupakan senyum itu. Bagaimana bisa aku melupakan moment-moment itu. Saat ia berlagak sok tahu, saat ia sok pintar dan sedikit banyak bicara. Saat seolah semua orang mengenalnya. Bagaimana aku bisa meninggalkan kenangan-kenangan itu? Kenangan saat pertama kali ia beri obat flu itu. Saat mata kita bertemu di suatu titik kala itu. Dia selalu tahu cara membuatku jatuh cinta. Itulah mengapa ia tak terlalu merasa takut kehilangan aku. Ia adalah casanova. Ia tau cara melepasmu, dan menarikmu kembali. Lucunya, beberapa wanita senang, atau terlalu bodoh hingga diperlakukan begitu. Aku tidak senang, aku hanya terlalu bodoh.