Monday, September 5, 2011

Bernafas dalam Belerang

Jangan bernafas dalam belerang.
Baunya seperti bangkai busuk.
Tiap hirupnya panas
membakar paru

Jangan, tolong jangan bernafas dalam belerang!
Aromanya menjijikkan
panasnya menyakitkan
Laharnya menyobek tenggorokan.

Duhai kaca
aku sungguh ingin tertawa
kau terlalu naif terpajang dekat pintu
lancang sekali kau bilang kita mirip
kau bahkan terlalu najis untuk memandangku!

Aku ingin ke dapur,
bisakah kau pergi sebentar saja
agar aku tidak perlu melangkahimu?
santai, aku tidak menyuruhmu pergi
aku yang pergi.

Tapi jangan bernafas dalam belerang.
Cukup sudah paru-parumu terluka.
kau sudah cacat
nafasmu tidak akan lagi seperti dulu.

Mana, kau bilang itu hijau
Itu hitam!
Coba celakkan matamu sekali lagi
sejak pisau itu tumpul aku hanya lihat gelap.

Tunggu sebentar, jangan pergi dulu
aku hanya ingin memastikan
aku yang buta, atau kau?