Ranah luka yang kau pijak mungkin terlampau sering kau telan dalam benak yang timbul bergejolak merasuk kalbumu. Rasa resah dan ratapan tangis yang selalu kau bungkam dalam senyum getir yang nampak samar-samar tersimpul dalam pilu. Mengapa kau tawar hati wahai jiwa yang lelah? Mengapa kau tutup semua keluh dan kau ambil semua rasa sakit untuk kau telan sendiri? Aku datang dari tempat terindah berjalan menuju ke arah mu. Ku ingin kau tak lagi berpijak pada luka yang ditawarkan dunia padamu.
Aku datang membawa kelegaan.
No comments:
Post a Comment